Bagi para perantau yang bekerja di Yogyakarta atau bagi para wisatawan yang ingin menikmati menu masakan rumahan, sayur lodeh, tempe goreng, sambal, ikan goreng dan berbagai macam menu lainnya, Anda bisa mampir ke salah satu tempat ini.
Waroeng Belik, merupakan tempat makan Tugu Jogja malam hari berkonsep Jawa tradisional dengan menghadirkan menu masakan rumahan. Bertempat di Tambakan Ngaglik, Kab Sleman, warung yang belum genap 3 bulan beroperasi ini sudah ramai didatangi banyak pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari beberapa motor bahkan mobil berplat nomor luar DIY terparkir rapih di area parkir Waroeng Belik ini.
“Pemiliknya sengaja mengusung konsep tradisional. Hal ini bisa dilihat dari perabotan dan hiasan yang ada di warung ini semuanya seperti kita berada di desa,” ujar Endah Pramesti, Bagian Keuangan Waroeng Belik, kepada kami di Waroeng Belik Tambakan, Ngaglik, Sleman, Rabu (21/3).
Selain konsep tradisional yang diusung, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan hijau yang tersuguh di depan mata. Sejauh mata memandang terlihat persawahan hijau yang tentunya dapat memanjakan mata Anda. Selain pemandangan hijau, tempat ini juga dilengkapi dengan kolam ikan lengkap dengan perahu dan beberapa spot foto bagi Anda yang senang selfie.
Warung yang milik FX Fanky Sugiharto ini menyuguhkan tempat yang cukup luas dengan adanya 3 bagian utama warung, lalu ada 1 bagian terletak di bagian belakang dan biasanya digunakan bagi orang-orang yang mengadakan meeting penting karena tempat tersebut lebih tertutup. Selain itu terdapat meja-meja berpayung dan meja yang menggunakan bathup sebagai bahan utama.
“Kami juga menyediakan mushola yang cukup luas dan rencananya kami akan buat penginapan di belakang sehingga jika ada tamu yang membutuhkan penginapan karena ingin merasakan nuansa lain bisa datang ke sini,” ujarnya.
Meskipun baru berjalan sekitar 3 bulan, namun tempat ini sudah menjadi langganan bagi orang-orang yang mengadakan acara tertentu, misalnya arisan atau hanya sekadar kumpul bersama dengan keluarga. Selain itu beberapa komunitas mobil juga sempat menyambangi tempat ini untuk menikmati makanan dan suasana yang disajikan.
“Tempat ini enak banget dari segi pemandangan dan makanannya lebih terjamin daripada tempat lain yang konsepnya senada dengan ini. Yang jelas tempat ini recommended bagi orang yang suka dengan konsep desa dan alam,” ujar Passa, salah satu pengunjung Waroeng Belik.
Menuru Passa, tempat ini terkesan lebih luas sehingga lebih bebas untuk menikmati suasananya. Selain konsep tempat, view yang bagus, menu makanan yang disajikan pun tidak kalah menarik. “Yang paling favorit di sini sayur lompong dan ikan manyung asap. Selain itu mendoan dan pisang gorengnya juga paling banyak dicari,” kata Endah seraya menjelaskan bahwa sayur lompong adalah sebuah masakan berbahan dasar batang talas yang dipotong-potong dan dimasak dengan santan.
Tidak hanya makanan, beberapa minuman seperti wedang poci dan wedang jahe patut untuk dicoba. Tidak perlu khawatir dengan harga, karena baik makanan dan minuman rata-rata dibanderol dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 15.000.
Walaupun tempatnya agak sedikit masuk dari jalan utama, lokasi Waroeng Belik dapat dengan mudah ditemukan berkat beberapa papan nama/petunjuk yang terpajang. Tempat ini buka setiap hari pukul 09.00 – 22.00 malam. “Kami buka tiap hari kecuali setiap tanggal 26 karena tiap tanggal itu kami tutup untuk bersih-bersih warung,” ujar Endah.
No comments:
Post a Comment